Pembinaan Gawat Darurat Di Pondok Pesantren

Bagikan

Pembinaan Gawat Darurat Santri Di Pondok Pesantren

Latar Belakang

Pembinaan Gawat Darurat Di Pondok Pesantren sebagai salah satu komponen dalam mengukur keberhasilan pembangunan bangsa sangat penting bagi kehidupan masyarakat, sehingga harus dipelihara, dilindungi dari berbagai ancaman penyakit dan masalah kesehatan lainnya, karena masalah kesehatan bukan hanya persoalan sektor kesehatan semata, akan tetapi menjadi tanggung jawab kita semua. Kementerian Kesehatan telah menetapkan Visi Kementerian Kesehatan dalam rangka menunjang percepatan pencapaian yang tertuang dalam Rencana Strategi Kementerian Kesehatan tahun 2015-2019  yaitu masyarakat yang sehat, mandiri dan berkeadilan. Dengan salah satu strateginya adalah pemberdayaan masyarakat, swasta, dan masyarakat madani, melalui kerja sama nasional dan global” .

Pondok Pesantren Sunanul Husna sudah berdiri sejak 30 tahun yang lalu, untuk melayani pendidikan MI, MTS dan Aliyah. Namun sepanjang usianya, pondok ini belum memiliki wadah khusus untuk pos kesehatan Pesantren (Poskestren). Baik para santri maupun pengurus pondok, jika mengalami masalah kesehatan  langsung di bawa ke Puskesmas Pondok Ranji yang jarak tempuhnya kurang lebih 1 km, jika dalam 3 hari belum ada perubahan.Pengurus akan memberikan obat-obatan sesuai dengan pengalamannya masing-masing. mereka langsung memanggil tukang urut. Untuk kasus luka robek, para santri langsung memberikan betadine saja pada luka.

Pada program PKM ini, kami berkeinginan membentuk suatu pemberdayaan masyarakat santri yang ada di Pondok Pesantren. Kegiatan ini berupa penyuluhan kesehatan tentang masalah kesehatan yang dapat mengakibatkan kegawatan dan kedaruratan serta cara penanganan secara sederhana dan pelatihan ketrampilan untuk menangani kasus- kasus kecelakan yang ada di pondok seperti: penanganan luka bakar, luka robek, keracunan, kejang, pingsan ,tersengat listrik,  sesak, dll

 

Tujuan

Dengan program PKM ini diharapkan para santri dapat mengenal masalah-masalah kesehatan yang dapat mengakibatkan kegawatan sehingga meminimalkan  penyakit berkelanjutan. Para santri juga mampu melakukan pertolongan pertama pada masalah kesehatan di pondok sebelum di rujuk ke Puskesmas. Selain itu terhindarnya penyakit menular para santri dan terbentuknya kader-kader kesehatan dari para santri.

 

Gambaran Umum Masyarakat Sasaran.

Pondok Pesantren Sunanul Husna merupakan tempat binaan PKM kami. Pondok Pesantren ini sudah berdiri sejak 30 tahun yang lalu, untuk santri dari Madrasah Ibtidaiyah, Tsanawiyah dan Aliyah. Saat ini santri dan santriwati yang tinggal di Pondok kurang lebih 300 orang.

Kegiatan santri di Pondok cukup padat dari hari Senin – Sabtu, mulai subuh sampai dengan pukul 21.00Wib. Santri libur kegiatan pondok mulai sabtu malam bada Isya sampai dengan Minggu malam. Para santri di izinkan pulang 1 bulan sekali dengan maksimal menginap dirumah selama 3 hari. Keluarga boleh mengunjungi santri 1 minggu sekali.

Dalam 6 bulan terakhir masalah kesehatan yang sering ada di Pondok Pesantren adalah diare berjumlah  5-6 orang, demam tinggi (DBD) berjumlah 4 orang, pingsan karena pusing dan kecapean berjumlah 4orang dan sesak 1 orang. Untuk kasus kecelakaan karena tersiram air panas ada 2 orang, luka robek karena terjatuh ada 3 orang , terkilir 2 orang dan luka karena terkena pisau ada 2 orang. Dalam mengatasi masalah kesehatan ini, para santri di bawa ke Puskesmas karena belum sembuh dalam 3 hari setelah di beri perawatan oleh pengurus pondok . Untuk kasus luka di obatin sendiri oleh santri dengan menggunakan betadin, dan luka bakar di beri odol.

TIM Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Akper Berkala Widya Husada