Latar Belakang Pemberdayaan Katrol Lara
Sejalan dengan bertambahnya usia, sistem kekebalan tubuh manusia akan menurun, kepatuhan dalam diit merupakan salah satu pilar keberhasilan dalam penatalaksanaan DM (Tjokroprawiro, 2006). Selain itu senam atau aktivitas fisik juga merupakan salah satu pilar dalam penatalaksanaan DM.
Pengaruh senam diabetes terhadap otot-otot akan berpengruh terhadap penurunan kadar glukosa darah, dikarenakan reseptor insulin menjadi bertambah dandapat meningkatkan sensitivitas insulin sehingga dapat meningkatkan keseimbangan glukosa, (Hasdianah,2012), hal lain yang menjadi penting dalam penanganan penderita DM adalah peran keluarga.
Posbindu Mangga adalah salah satu Posbindu Lansia yang berada di wilayah Kelurahan Pondok Ranji, tepatnya di RW 01. Jumlah kelompok usia Pra lansia (45-59 tahun) laki-laki dan perempuan berjumlah 130 orang, kelompok usia Lansia (60-69 tahun) laki-laki dan perempuan berjumlah 40 orang dan kelompok usia Lansia tua (70 tahun keatas) laki-laki dan perempuan berjumlah 12 orang. Jumlah keseluruhan pra lansia dan lansia yang ada di Posbindu Mangga adalah 180 orang.
Masalah kesehatan Lansia yang terbanyak adalah kasus Hipertensi, Diabetes mellitus, kolesterol dan asam urat. Jumlah lansia dan pra lansia penderita Diabetes Mellitus berjumlah 10 orang dengan kadar glukosa darah puasa rata-rata diatas 180-200 mg/dl.
Sebagian besar lansia penderita DM yang aktif mengikuti posbinndu Mangga Pondok Ranji tidak terlalu patuh dalam melaksanakan diet yang telah dianjurkan oleh petugas kesehatan sehingga kadar gulanya tidak stabil. Namun demikian lansia sering mengkonsumsi obat untuk menurunkan kadar gula darahnya.
Selain itu kami juga akan mengajarkan keluarga dan lansia untuk melakukan senam diabetes, menentukan diet DM harian dan cara pemeriksaan gula darah secara mandiri dengan alat glucotest.
Tujuan
Dengan program PKM ini diharapkan :
1. Mengenal penyakit Diabetes Mellitus, Penanganan dan komplikasinya.
2. Termotivasi untuk terlibat dalam merawat dan mengontrol gula darah anggota keluarga yang sakit.
3. Keluarga dan PenderitaDM dapat mengontrol gula darahnya dengan pemeriksaan glukotest secara mandiri
4. Keluarga dan penderita DM melaksanakan senam Diabetes setiap hari selama 15 menit
5. Terbentuknya poster menu makanan dengan diet DM selama 1 bul
Gambaran Umum
Posbindu Mangga berlokasi di RW 01 Kelurahan Pondok ranji, tepatnya di RT 006. Kegiatan Posbindu mulai aktif pada tahun 2015 dengan jadwal pelaksanaan pada hari Sabtu minggu kedua setiap bulannya. Kegiatan yang dilakukan di Posbindu Mangga adalah penimbangan, pemeriksaan kesehatan gula darah, kolesterol dan asam urat, pengobatan dan konseling serta senam lansia yang diadakan setiap hari rabu dan minggu pukul 07.30 Wib.
Masyarakat yang terdaftar dalam posbindu Mangga adalah warga Rt 003,Rt 004 dan Rt 006 dengan jumlah pra lansia (45-59 tahun) laki-laki dan perempuan berjumlah.130 orang, kelompok usia Lansia (60-69 tahun) laki-laki dan perempuan berjumlah 40 orang dan kelompok usia Lansia tua (70 tahun keatas) laki-laki dan perempuan berjumlah 12 orang. Jumlah keseluruhan pra lansia dan lansia yang ada di Posbindu Mangga adalah 180 orang.
Masyarakat sasaran sebagian besar sudah pensiun, ekonomi masyarakat sasaran menengah ke bawah. Sebagian besar mereka sudah mempunyai kartu BPJS. Namun masih banyak keluhan warga dengan jarak tempuh ke Puskesmas Pondok Ranji yang cukup jauh ± 2 km dengan letak yang kurang strategis, sehingga masyarakat sasaran jarang menggunakan Puskesmas sebagai fasilitas kesehatan. Mereka lebih senang berobat ke klinik swasta jika ada kelugan saja.
Masalah kesehatan Lansia yang terbanyak adalah kasus Hipertensi, Diabetes mellitus, kolesterol dan asam urat. Jumlah lansia penderita Diabetes Mellitus berjumlah 10 orang dengan kadar glukosa darah puasa rata-rata diatas 180-200 mg/dl. Kebanyakan penderita DM mempunyai kadar gula darah yang tidak stabil.
Para lansia juga tidak rutin melakukan senam lansia ataupun senam diabetes. Kebanyakan penderita melakukan senam pada hari Minggu saja bersama-sama,sementara di rumah tidak pernah dilakukan. Selain itu penderita kurang kontrol terhadap gula darahnya sehingga kondisi hipo dan hiperglikeminya tidak dapat diketahui.
TIM PKM AKPER BERKALA WIDYA HUSADA