Masalah Gizi di Indonesia yang disebebkan oleh asupan gizi yang kurang dalam waktu lama (Stunting) di Indonesia di sebabkan oleh calon ibu mengalami anemia berat saat hamil, kebiasaan calon ibu yang mengkonsumsi alkohol serta merokok, pola makan ibu saat hamil yang buruk kurang dari 2200-2900 kalori per hari dan gangguan genetik. stunting pada bayi yang ada di rahim juga di sebut intrauterine growth restriction. gangguan genetik yang bisa mempengaruhi pertumbuhan anak dalam rahim ibu yaitu :
- Noon Syndrome adalah gangguan genetik yang menghalangi pertumbuhan normal seperti karakteridtik tinggi dan wajah
- Hypothyroidism adalah gangguan pada anak dengan kondisi ini sangat lambat pertumbuhannya karena kekurangan hormon tiroid. Proporsi tubuh biasanya normal tapi anak terlihat lebih kecil dari usia sebenarnya
- Turner Syndrome adalah gangguan yang terjadi pada anak perempuan, gejala sering terlihat saat lahir yakni tangan dan kaki bengkak
Menurut WHO menyatakan kontribusi ibu sangat penting terahadap penanganan stunting yaitu : jarak kelahiran tidak pendek, ibu memberikan ASI ekslusif pada bayi karena 1000 hari pertama sangat penting bagi pertumbuhan anak dan memberikan nutrisi yang baik pada anak.
Masalah Gizi di Indonesia selain stunting merupakan gizi buruk yaitu : kwashiorkor dan marasmus.
Ciri-ciri masalah gizi kwashiorkor yaitu :
– Kekuranga protein
– Perubahan warna rambut menajadi kuning kemerahan dan kering
– Rambut Rontok dan rapuh
– Perubahan pigmen kulit ( lemas dan pucat)
– Bengkak pada pergelangan kaki
Ciri-ciri masalah gizi marasmus yaitu :
Kondisi ini paling banyak di temukan pada anak berusia di bawah 2 tahun.
– Kekurangan asupan energi atau kalori
– Anak tampak Kurus
– Berat badan kurang dari 60% sesui dengan usianya
– Wajah seperti orang tua
– Kulit keriput
– Diare Kronik
– Tekanan darah, detang jantung, dan pernafasan berkurang
Obesitas atau kegemukan juga masalah gizi yang ada pada zaman melenia di Indonesia. Faktor resiko yang menyebabkan anak terkena obesitas adalah genetik, gaya hidup keluarga, tidak aktif, diet tidak sehat, masalah sosial dan ekonomi
Pengobatan obesitas melalui pola makan sehat, diet rendah kalori, makan padat nutrisi seperti buah-buahan, sayur-sayuran dan biji-bijian, hindari lemak jenuh serta batasi permen dan aktif beraktivitas